BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banyak tokoh-tokoh negara
saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia,
baik secara individu maupun melalui diskusi kelompok. Sebagai contoh, Bung
Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide bahwa dasar perekonomian
Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah koperasi, namun
bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi, pemaksaan
terhadap bentuk ini justru melanggar dasar ekonomi koperasi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Pengertian sistem perekonomian
b. Sistem ekonomia dunia
c. Kapitalis dan Sosialisme
d. Persaingan terkendali
1.3 Tujuan Penulisan
a. Mengetahui arti sistem perkonomian
b. Mengetahui sistem ekonomia dunia
c. Mengetahui maksud dari kapitalis dan sosialisme
d. Mengetahui apa itu persaingan terkendali
BAB II
ISI
2.1. Sistem Perekonomian
Sistem Perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun
instansi di negara itu. Perbedaan utama antara satu sistem ekonomi dengan
sistem ekonomi yang lain yaitu bagaimana cara sistem itu mengelola faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu diizinkan memiliki seluruh
faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dikuasai
oleh pemerintah.
Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku
masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih suatu tujuan. Sistem
perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain ideologi bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
2.2. Sistem Ekonomi Dunia
A.
Sistem Ekonomi Tradisional
Tujuan dari sistem ekonomi ini adalah mempertahankan tradisi yang
terjadi turun temurun, dengan mengabaikan apa yang harus dilakukan dan untuk
apa dilakukan.
Ciri-ciri
dari sistem ekonomi tradisional ini adalah:
Ø Teknologi
masih sederhana,
Ø Kegiatan
usaha ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok,
Ø Modal
masih terbatas,
Ø Masyaraktnya
masih susah menerima perubahan karena terikat dengan tradisi,
Ø Masih
terdapat sistem pertukaran barang dengan barang ( barter).
B. Sistem Ekonomi
Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang mengambil segi
positif dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.
Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran, yaitu:
Ø Kesempatan
kerja penuh ( full employment) dan jasa kolektif mendapat prioritas yang
tinggi,
Ø Harga
tidak semata-mata ditentukan oleh mekanisme pasar, tetapi pemerintah juga ikut
campur dalam menentukan kebijakan,
Ø Pemerintah
menyelenggarakan jaminan sosial dan bertanggung jawab atas distribusi
pendapatan yang lebih merata.
2.3. Kapitalis dan Sosialisme
A. Sistem Ekonomi liberal/pasar/kapitalis
Sistem ekonomi liberal/pasar/kapitalis atau yang biasa disebut dengan
Free Fight Liberalism adalah suatu penerapan kehidupan ekonomi yang bebas,
dimana warga negara diberi kebebasan oleh pemerintahan untuk melakukan kegiatan
ekonomi, dan seluruh sumber daya yang tersedia, dimiliki, dan dikuasai oleh
masyarakat dapat dikembangkan secara bebas. Dalam sistem ini, pemerintah tidak
ikut campur tangan. Bahkan dalam kondisi tertentu pun, pemerintah benar-benar
lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga kondisi ini disebut juga
dengan istilah laissez-faire.
Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal, yaitu:
Ø Semua
alat dan sumber produksi berada di tangan perseorangan,
Ø Kegiatan
ekonomi di semua sektor dilakukan oleh swasta,
Ø Modal
memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
B. Sistem
Ekonomi Komando/Sosialis
Sistem ekonomi komando/etatisme/terpusat adalah sistem ekonomi yang
pengaturan kehidupan ekonominya secara langsung oleh negara.
Adapun ciri-ciri
dari sistem ekonomi komando, yaitu:
Ø Semua
alat dan sumber produksi dikuasai oleh negara,
Ø Kegiatan
perekonomian diatur dan dikuasai secara mutlak oleh negara,dan
Ø Jenis-jenis
pekerjaan dalam suatu negara serta pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
2.4. Persaingan Terkendali
Merupakan
negara yang sistem ekonominya terkendali.
Ciri-ciri
persaingan terkendali adalah:
• Bukan
kapitalis dan bukan sosialis. Indoensia mengakui kepemilikan individu terhadap
sumber ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD 45.
• Pengakuan
terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar
badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang
pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan,dan membuka prioritas usaha.
• Pengakuan
terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha
dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum
perburuhan.
•
Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga
bermain dalam perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk
membantu meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan
Sistem Perekonomian adalah sistem yang dipakai oleh sebuah negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dikuasainya baik untuk perorangan ataupun
instansi di negara itu. Di setiap Negara, sistem perekonomian di pengaruhi oleh
faktor ideology, sifat, jati diri bangsa, dan struktur ekonomi. Kerjasama antar
Negara juga dapat membuat hubungan baik dengan Negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-indonesia.html
http://tokotuaforex.blogspot.com/2013/06/sistem-ekonomi-indonesia.html
http://tokotuaforex.blogspot.com/2013/06/sistem-ekonomi-indonesia.html
0 komentar:
Posting Komentar